Rindu ku pada Surga Mu
Rintik air hujan menetes
bersama
Tanda tak bisa lebih lama disana
Bahkan tak mampu untuk bertahan
Berada di atas bersama awan
Angin telah mengisyaratkan
Bahwa kita tak akan terus bertahan
Selagi masih ada kesempatan
Jalanah selangkah lebih kedepan
Senyum ku sejenak melepas sedih
Berkhayalku akan sembuhnya pedih
Bila waktu kan jawab segala perih
Sabarku tunggu hausnya kasih
Ingatku akan Indah nama Mu
Masih ku tunggu semua janji Mu
Hingga air mataku mampu melihat diri Mu
Peluk aku damai bahagia di sisi Mu
...............
Disini ku sudah banyak salah dan dosa, air mata tak henti hentinya berkata, tak sanggup aku menahan semua
kini ku hanya bisa berharap, membuat diri agar layak menghadap Mu dan berada di Surga Mu,
Sedikit Harapan
Berlian ini menetes tuk berbicara
Taksadarkah ku sedang berkata
Terimakasih tuh sedikit harapan
Buat ku senang tuk berkaca
Perlukah tangan ku yang katakan
Tak usah pedang mu kau asah tajam
Dan perlukah ku selalu berharap
Sedikit potongan hina yang kau berikan
Tak mungkin ku sendiri tuk bercakap
Tak mungkin ku tertawa sendiri tanpa sebab
Tapi.. Itulah yang terjadi !!
Sampai ku lupa arti dari sebuah hormat
Kumohon tataplah aku bersama lukaku
Haruskah ku usap wibawaku
Lelah sudah Ku bermain peran
Tersenyumku raba runtuhnya harapan
..............
air mataku sampai menetes tuk bilang sebuah harapan, sampai setiap saat aku bertanya apa salah didiriku.
apa perlu aku tampar diriku bila kalian mau, asal kalian tak bicara hina terhadapku.
Takmungkin ku berbicara sendiri dan tertawa tanpa sebab.. tapi itulah kenyataanya, bingung sampai ku tak tau apakah ku masih punya sebuah kehormatan.
aku ingin kalian tahu yang aku rasakan, apa aku hapus saja wibawaku dan kehormatanku, agar ku tak selalu berharap hal yang semestinya aku rasakan, aku sudah lelah untuk berharap...
By : Chandra Gita P.
Dirinya
Apa kurang cerah cahayaku..
Pernah ku cerita tentang perihku
Kekakuan sikapmu akan ketulusanku
Tak sabar kah kau menanti genggam tangan ku
Maaf ku hannya ingin sampaikan..
Kata serpihan yang terpendam
Sekilas ku lihat dan rasakan
Terimakasihku hibur sejenak sedihku
Janganlah kau ambil senangku
Ijinkan ku rayu hati kecilku
dan kembalikan semua tawaku
Sejukmu pudar seiring waktu
...............
Apa masih kurang semua yang aku berikan, aku sudah pernah cerita semua tentang diriku
tak bisakah kau hargai sedikit ketulusanku, apa sudah tak sabar kau lewati batasanmu.
aku hanya ingin katakan terimakasih untuk semuanya walau hanya sesaat,
jangan ganggu aku lagi, aku ingin sembuh dari lukaku dan aku dapat rasakan kembali tawaku.
.sayangmu hilang bersama waktu...
...............
Apa masih kurang semua yang aku berikan, aku sudah pernah cerita semua tentang diriku
tak bisakah kau hargai sedikit ketulusanku, apa sudah tak sabar kau lewati batasanmu.
aku hanya ingin katakan terimakasih untuk semuanya walau hanya sesaat,
jangan ganggu aku lagi, aku ingin sembuh dari lukaku dan aku dapat rasakan kembali tawaku.
.sayangmu hilang bersama waktu...
By: Chandra Gita P.
Aku Takut Tuhan
Sudah tiba dentum kecemasan
Tertawaku sambut silau penasaran
Masih dan masih..
Sebut apakah samar ini
Sudah kupijak tanah ini
Sudah kulayu mata ini
Sandarkan senang ku tertiba
Membangun jiwa yang tak tenang
Sudahlah.. Wahai rasa..
Ijinkan ku usap basah takut ini
Ku ayun lembut hati ini..
Dan.. Kusudahi cemas ini
Sayaang.. Masih kuterlelap
Terlelapku hidup dalam liku
Sedikit goncangan buat ku rapuh
Tersipu diam ku menunggu
by : Chandra Gita P.
Dibalik Ia Berjalan
Tak tau sampai kapan..
Tak tau sampai dimana..
Ia kan letakkan tubuhnya
Ia ka istirahatkan kakinya
Senyumya tak tau harus apa
Harus berkata apa...
Tolonglah... Inginya ucapkan
Cerahlah... Inginya dapatkan
Hanya menuruti langkah renta
Dan menunggu ajal tiba
Ingin Ia melihat dirinya bahagia
Bahagia yang sesungguhnya
Semoga kan damai disana
Esok dalam surga
Balasnya Ia melangkah
Senyumnya dalam duka
by : Chandra Gita P.
Mata Tua
Gelang ini telah lama
Telah lama ku nikmati ini
Hari yang hanya siang dan malam
Sinar yang tak selamanya
Aku sadar...
Diri ini kan kembali
Mungkin seiring fajar pagi
Tak lama ku tau akhir dari senyumanku
Esok pasti kulihat semuanya kembali
Hanya sebatas mengetahui
Ku sadar.. Hari ini tak seperti dulu
Saat ku ayun benda bergoyang itu
Hanya tinggal menunggu..
Butir kenang bayang yang singkat
Bagai mimpi sudah seperti ini
Mata ini kan terpejam sunyi
By : Chandra Gita P.
Kepastian
Hujan tlah datang dalam bayang
Mungkin kan basah hati ini bersama bintang
Kupeluk dinginya mentari siang
Coba ku diam tenang takberangan
Apa yang telah terjadi...
Apakah hanya sekedar binar cahaya pagi
Yang tlah larut dengan indahnya cerita
Benarkah hatimu berkata beda
Kapankah kau kan melihat cahayaku bersamamu
Sampai kau sadar sungguh ku mencintaimu
Wahai payung manisku...
Benar dirimu indahkan hariku
Bisakah kau genggam tanganku
Dan rasakan darah hangatku bersamamu
Mengertilah kaulah harapanku
Percayalah aku ada slalu untukmu
Entah sampai kapan teduh dalam bimbang
Inginku rasakan dirimu penuh sayang
Padaku kau dekapku nyaman
Berikan ku jawaban akan semua kepastian
by: Chandra gita p.
Kebimbangan...
Memang tak seindah gambaran yang terlukis dalam angan
Entah panggilan atau keinginan...
Hasrat tuk dapatkan sehelai hain kehidupan
Namun bimbang dalam putihnya cinta
Melati atau mawar yang kan ku genggam
Bersama hangat peluk bintang malam
Hanya ku tak tau manakah sutra
Nan kan hiasi jariku dengan lingkar emas penuh makna
by:Chandra Gita P.
Kelam
Tak mudah bagiku
Melepas semua cerita
Tentang hina diriku
Akan buruknya aku
Masih teringat jelas
Saat kutulis tinta darah
Mungkin tak akan hilang
Ampuni aku Tuhan
Kubalut dosa..
Dengan air mata
Inginkan hati ini berkata
Lepaskan derita..
Bagai luka ku mengingatnya
Lupa akan kesucian
Diriku yang telah pergi
berharap kan cepat kembali
Bersama Mu Tuhan..
Kurajut asa..
Ku hapus dosa..
Damai ku dialam sana
by:Chandra Gita P.
Duka
mendung dikala senja
ingatkan akan mentari pergi
semua senyum indah mutiara
kan terbenam dikala senja
melambai bunga bertabur duka
bawakan segenggam ingatan indah penuh kasih
kan selalu terucap dari air mataku akan terimakasih
padamu mentariku yang harus mengikuti mentari senja
walau jiwa ini kan terbang esok hari
namun.. ku nantikan senyumu tuk kembali
bersama tangisan kusudahi harapan
ku mengerti arti dari sebuah senja
masih terbayang akan duka mendalam
tenang mu di alam sana
ku kan panjat dinding besi penuh kenangan
akan ku kuat melepas mu tuk temani senja
by:Chandra Gita P.
still in my memory
Puisiku tak seindah dulu
Seindah senyuman munafik ku
Pikirlah...
Renungkanlah...
Luka yang telah membekas
Luka yang selalu teringat
Bagai angin melintas
Goresan hati terdalam
Ketika ku lemah..
Apa yang kalian berikan
Hanya celaan dan suruhan
Lihatlah kawan
Ladang yang telah kalian tanam
Hanya rumput berduri yang kalian berikan
Tangisan ku..Takberarti apalagi
kalian... yang seperti cuaca
Apakah akan selalu dendam yg ku simpan
HIngga kalian rasakan apa yg ak rasakan
Tak perlu ku Mengemis perhatian..
puisi goresan ladang suci penuh makna
by:Chandra Gita P.
by:Chandra Gita P.
Seindah senyuman munafik ku
Pikirlah...
Renungkanlah...
Luka yang telah membekas
Luka yang selalu teringat
Bagai angin melintas
Goresan hati terdalam
Ketika ku lemah..
Apa yang kalian berikan
Hanya celaan dan suruhan
Lihatlah kawan
Ladang yang telah kalian tanam
Hanya rumput berduri yang kalian berikan
Tangisan ku..Takberarti apalagi
kalian... yang seperti cuaca
Apakah akan selalu dendam yg ku simpan
HIngga kalian rasakan apa yg ak rasakan
Tak perlu ku Mengemis perhatian..
puisi goresan ladang suci penuh makna
by:Chandra Gita P.
"DARK...
apakah... ini sebuah tanda
kebodohan ku...
seakan tak ada jalan
melintang angin menerpa
butakan jalan kebenaran
lirihkan ayunan kata...
tangisaan.. rintih kehancuran
rapuhnya semangat jiwa"
tak ingin kukatakan...
matinya rasa sayang..
pada mu tuhan ku...
penyemangat hidupku.
jiwa ku...
bukan raga ku..
merasa kehilangan Mu
sesat ku berjalan.. tanpa Mu
tak ingin kurasakan
api dan siksaMu
ampunilah aku
dalam hina dan kotor ku
iringilah hidup ku
dengan nyanyian indah Mu
lafal suci Mu... kan membawaku
menemui Mu.. tuhan ku..
kebodohan ku...
seakan tak ada jalan
melintang angin menerpa
butakan jalan kebenaran
lirihkan ayunan kata...
tangisaan.. rintih kehancuran
rapuhnya semangat jiwa"
tak ingin kukatakan...
matinya rasa sayang..
pada mu tuhan ku...
penyemangat hidupku.
jiwa ku...
bukan raga ku..
merasa kehilangan Mu
sesat ku berjalan.. tanpa Mu
tak ingin kurasakan
api dan siksaMu
ampunilah aku
dalam hina dan kotor ku
iringilah hidup ku
dengan nyanyian indah Mu
lafal suci Mu... kan membawaku
menemui Mu.. tuhan ku..
by:Chandra Gita P.
selamanya
Hanya nada tanpa Irama
Menatapmu sejenak
Hentikan Waktuku
Tuk memelukmu selamannya
Kau Malaikatku
Menghilangkan duri di hidupku
Memilikimu hanya untuk diriku
Menutup tangisan dukaku
Tak ingin Kuberpaling
Tak semua Manis untukmu
Berada dalam kekecewaan
Tak akan pernah
Bagai keajaiban
Kubersamamu Sekarang
Melihat Luka dihatimu
Karena kesalahanku
Walau sebatas bayangan
yang hanya mengikuti
Walau masih membekas
Menusukmu setiap mengingatnya
Selamanya kuhapus lukamu
Dia atau Mereka
Berikan dusta
Ini aku untukmu Selamanya
by:Chandra Gita P.
Menatapmu sejenak
Hentikan Waktuku
Tuk memelukmu selamannya
Kau Malaikatku
Menghilangkan duri di hidupku
Memilikimu hanya untuk diriku
Menutup tangisan dukaku
Tak ingin Kuberpaling
Tak semua Manis untukmu
Berada dalam kekecewaan
Tak akan pernah
Bagai keajaiban
Kubersamamu Sekarang
Melihat Luka dihatimu
Karena kesalahanku
Walau sebatas bayangan
yang hanya mengikuti
Walau masih membekas
Menusukmu setiap mengingatnya
Selamanya kuhapus lukamu
Dia atau Mereka
Berikan dusta
Ini aku untukmu Selamanya
by:Chandra Gita P.
Harapan Indah
Perlahan...
Nafas ini mengalir
Mengisi setiap ruang
Dalam sepi
Yaaang indah...
Tak terbayang
Cerita sayang
Nan selalu dikenang
Nyaman...
Lihat denyut cinta
Terekam tulus mata
Inginkan terus bersama
Hangat...
Selimut canda
Dalam suka lara
Kalbu tiada tara
Cinta...
Ku rasa tenang
Ku rasa senang
Dekapan pelukan mutiara
by:Chandra Gita P.